Präteritum digunakan untuk membicarakan suatu kejadian atau peristiwa pada waktu lampau (hampir sama dengan bentuk “Perfekt”), perbedaannya adalah, dalam bentuk “Präteritum” biasanya lebih banyak digunakan dalam Bahasa tulisan seperti pada penulisan artikel, buku, koran, novel, majalah dll, sedangkan bentuk “Perfekt” umumnya digunakan membicarakan suatu kejadian atau peristiwa di waktu lampau dalam Bahasa lisan. (seperti pada percakapan sehari-hari). Namun tentunya boleh juga digunakan dalam Bahasa tulisan.

Dalam präteritum terdapat perubahan konjugasi kata kerja tersendiri. Sangat berbeda dengan bentuk Perfekt yang menggunakan sein atau haben sebagai hilfsverb yang dikonjugasikan dan ditambah akhiran bentuk Partizip II dari kata kerjanya nya.

Berikut ini adalah Konjugasi kata kerja Infinitiv dalam kalimat bentuk sekarang yang dapat dikategorikan sebagai berikut :

A. Regelmäßige (kata kerja beraturan) und schwache Verben (kata kerja lemah)

  1. Konjugasi kata kerja Infinitiv beraturan (regelmässige Verben) atau lemah (Schwache Verben) secara umum.
  2. Konjugasi kata kerja Infinitiv beraturan (regelmässige Verben) yang berakhiran dengan (“t,d,m,n”).
SubjektarbeitenatmengründenrechnenEndung
icharbeiteteatmetegründeterechneteete
duarbeitetestatmetestgründetestrechnetestetest
er,sie,esarbeiteteatmetegründeterechneteete
wirarbeitetenatmetengründetenrechneteneten
ihrarbeitetetatmetetgründetetrechnetetetet
sie/Siearbeitetenatmetengründetenrechneteneten

Melihat contoh tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Präteritum” dibentuk dengan menyisipkan “t” atau “et” antara Verbstamm dan Verbendung.

Bentuk kata kerja Präteritum untuk orang I tunggal (ich) dan orang III tunggal (er,sie,es) selalu sama. Sedangkan kata kerja Infinitiv yang berakhiran dengan “t,d” akan mendapatkan penambahan “e” antara Stamm dan Endung untuk memudahkan dalam pengucapan. Lihat tabel diatas.

B. Unregelmäßige (kata kerja tidak beraturan) dan starke Verben (kata kerja kuat)

  1. Konjugasi kata kerja Infinitiv tidak beraturan dan kata kerja kuat secara umum.
  2. Konjugasi kata kerja Infinitiv tidak beraturan yang berakhiran dengan “t,d”.
  3. Konjugasi kata kerja Infinitiv tidak beraturan yang berakhiran dengan “s, ss(ß)”.

Setelah melihat konjugasi kata kerja Infinitiv unregelmäßige dan starke Verben di atas dalam bentuk Präteritum, maka dapat disimpulkan bahwa bentuk Präteritum akan mengalami perubahan pada Stammvokalnya. Sehingga bentuk Präteritum kata kerja kuat dan kata kerja tak beraturan sebaiknya dihafalkan. Berikut tip yang dapat menjadi pedoman dalam membentuk kata kerja bentuk lampau tetapi tidak berlaku mutlak :

Stammvokal Infinitiv PräsensPräsensStammvokal Infinitiv PräteritumPräteritum
-e/-igeben / sitzen-agab /saß
-a/-eihalten / schreiben-iehielt /schrieb
-ieverlieren / ziehen-overloren / zog

Seperti halnya dengan Präteritum kata kerja lemah dan beraturan untuk Subyek orang I tunggal (ich) dan orang III tunggal (er,sie,es) tetap sama dan tidak mengalami perubahan. Tetapi untuk bentuk Subyek lainnya akan mengalami perubahan (lihat tabel 1 dan 2) sedangkan untuk kata kerja kuat dan tidak beraturan yang berakhiran “t,d, s, ß(ss) akan mengalami perubahan yaitu dengan menambahkan “e” diantara Stamm dan Endung, hal tersebut berlaku untuk orang kedua tunggal dan jamak serta subyek bentuk hormat (Sie). (lihat tabel 3).

C. Konjugasi kata kerja Infinitiv lainnya (bentuk campuran)

Selain bentuk kata kerja Präteritum diatas, terdapat beberapa kata kerja yang memiliki ciri-ciri sebagai kata kerja lemah dan kuat dalam bentuk Präteritum dan Partizip Perpekt.

InfinitivPräsensPräteritumPerpekt
bringener bringter brachteer hat gebracht
denkener denkter dachteer hat gedacht
dürfener darfer durfteer hat gedurft
könnener kanner konnteer hat gekonnt
müssener musser mussteer hat gemusst
nennener nennter nannteer hat genannt
rennener rennter rannteer hat gerannt
sendener sendeter sandteer hat gesandt
sollener soller sollteer hat gesollt
wendener wendeter wand(e)teer hat gewandt
wissener weisser wußteer hat gewußtt
wollener willer wollteer hat gewwollt

Melihat tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa“denken” memiliki ciri-ciri kata kerja lemah, sebab antara Stamm dan Endung mendapat penambahan “t” = dach-t-e, pada bentuk Partizip Perpekt mendapat akhiran “t” = gedach-t. Sedangkan kata kerja kuat ciri-cirinya dapat ditandai dengan adanya perubahan pada “Stammvokalnya”

D. Konjugasi kata kerja Infinitiv “sein” , “haben” dan “werden” dalam bentuk Präteritum.

Untuk seind dan haben sendiri tidak hanya banyak ditemukan pada Bahasa Tulisan namun juga sering digunakan dalam Bahasa lisan. Jadi untuk membuat kalimat lampau sederhana dengan menggunakan sein , kalian bisa langsung ubah ke dalam bentuk Präteritum. Contoh : Ich war gestern auf Bali und ich hatte einen Unfall.

Subjektseinhabenwerden
ichwarhattewurde
duwarsthattestwurdest
er,sie,eswarhattewurde
wirwarenhattenwurden
ihrwarthattetwurdet
sie/Siewarenhattenwurden

Selamat belajar dan coba kalian tulis dikolom komentar contoh lain dari bentuk Präteritum. Serta buat kalimat dengan versi kalian ya…. Salam kelasjerman.com.

Categories:

Tags:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *